Samarinda—Disela-sela pekerjaannya Walikota Samarinda H. Syaharie Ja’ang menyempatkan menghadiri bersama beberapa OPD nya pada Pameran Besar Seni 100 Rupa dengan tema Kayu Baimbai yang di gelar di bigmall, foto didepan Karya Cadio Tarompo (Ariyadi) salahsatu Pelukis Kaltim Senin(23/9).
Judul Karya : Nyumpit
Medium/ teknik : Akrilik
di kanvas
Ukuran (t x p) : 80
x 100 cm
Tahun : 2018
Selain Mandau, Sumpit juga merupakan senjata khas suku Dayak. Selain digunakan untuk berperang tapi lebih banyak dimanfaatkan untuk berburu. Dan diera modern ini “menyumpit” telah menjadi Olahraga Tradisional yang sering dilombakan.
Walaupun suku Dayak gemar berburu satwa-satwa liar, tapi mereka sangat mengeramatkan Burung Enggang sehingga jenis burung ini tabu untuk diburu. Adapun beberapa assesoris Suku Dayak yang diambil dari bagian-bagian tubuh Enggang yang memang sudah mati.
Alasan bagi Suku Dayak menganggap Burung Enggang sebagai satwa keramat yaitu karena; Burung ini hanya hinggap di tempat tinggi, tidak makan ditanah, setia dengan pasangannya, kepakan sayap yang besar dengan ekor yang panjang dan suara yang keras. Nah... makanya Burung Indah dengan paruh yang bertanduk ini diyakini sebagai simbol Kemuliaan dan Kebesaran.
Burung Enggang atau Rangkong Gading kini menjadi hewan Langka yang di lindungi dan sangat pas jika Suku Dayak menjadikan Enggang sebagai Hewan yang Keramat hingga dapat terjaga dari kepunahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar